Arsip untuk November, 2012

BAB X “MANUSIA DAN HARAPAN”

Posted: November 20, 2012 in Uncategorized

1. PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan itu sendiri.
Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkutmasa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
a) Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
b) Pada umumnya dengan cita-cita dan harapan, orang menginginkan hal yang lebihabaik atau meningkat.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan terhadap diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

2. APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu interaksi hidup, yakni ditengah suatu keluarga atau sebagai anggota masyarakat. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari interaksi hidup. Ditengah – tengah yang lainnya, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik / jasmani maupun mental / spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

 DORONGAN KODRAT

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam dirimanusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir,berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnyamenangis, tertawa, bergembira dan sebagainya. Dalam diri manusia masing-masing sudahterjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakatatau hidup bersama dengan manusia lain. dengan kodrat ini maka manusia memiliki harapan.

 DORONGAN KEBUTUHAN HIDUP

Kebutuhan hidup pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dankebutuhan rohani.Kebutuhan jasmani misalnya : makan,minum,pakaian, rumah (sandang, pangan danpapan), ketenangan, hiburan dan keberhasilan. Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusiabekerja sama dengan manusia lain. hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia yang sangatterbatas baik kemampuan fisik maupun kemampuan berpikirnya.Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
a) Kelangsungan hidup (survival)
b) Keamanan (safety)
c) Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) Diakui linkungan (status)
e) Perwujudan cita – cita (self actualization)

3. PENGERTIAN DOA
Doa adalah memohon atau meminta sesuatu yang bersifat baik kepada TUHAN YANG MAHA ESA seperti meminta keselamatan hidup, rezeki yang halal, keteguhan iman, dan lain-lain. Sebaiknya kita berdoa kepada TUHAN YANG MAHA ESA setiap saat karena akan selalu didengar olehNya. Berdoa dengan tulus, ikhlas dan baik jika kita berdoa kepada TUHAN. Macam-macam makna dari doa :
• Doa tidak selalu mampu mengubah keadaan, tapi mampu mengubah cara pandang kita terhadap keadaan.
• Doa tidak selalu mampu mengembalikan mereka yang kita cintai, tapi mampu memberikan kebahagiaan bagi mereka.
• Doa tidak mampu memperbaiki hati yang hancur tapi mampu mengubah menjadi sumber kekuataan dan penghiburan.

Yang pasti “DOA SELALU MAMPU MEMBAWA PERUBAHAN DALAM HIDUP KITA”.

4. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-ha1 yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan
kebenaran.
Dalam bidang logika kebenaran ialah persesuaian antara tahu dan objek yang diketahui (kebenaran logis). kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada persesuaian antara putusa dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu:

1. orang yang mengutarakan putusan keliru
2. orang yang mengutarakan putusan sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.

Dasar kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu keepercayaan dibedakan atas :
• kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakikatnya kepercayaan kepada tuhan Yang Maha Esa.
• Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
• Kepercayaan pada pemerintah.
• kepercayaan kepada tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.

Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengan dalam ucapan sehari-hari itu,
maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

5. KEPERCAYAAN DAN USAHA UNTUK MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Surnber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan
itu dapat dibedakan atas :
• Kepercayaan pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang,dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
• Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.
• Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dankepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah / negara.
• Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.
• Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan.
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
• Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
• Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya.

(Sumber :
– Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar (IBD) Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji. Penerbit Gunadarma

1. PENGERTIAN KEGELISAHAN
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berarti tidak tenteram hatinya selalu merasakhawatir , tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yangmenggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya tidak sabar ataupun dalam kecemasa.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorangdalam situasi tertentu gejala tingkah laku atau gerak gerik tersebut muknya lain dari bisasanyamialnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkannya kepadalnyamemandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil memegangkepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan lain lain.Kegelisahanmerupakan salah satu ekspresi dari keemasan karena itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan kekhawatiran ataupun ketakutan definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena hal yang diinginkannya tidak tercapai.
Takut atau gelisah menurut istilah biasanya disebut ansietas. Ansietas merupakan suatu jenis neurosis yang tanda utamanya adalah rasa cemas atau takut berkebihan, sering sekalidatangnya secara tiba- tiba, timbul sebagai akibat dari adanya konflik internal atau konflik daridalam hati, misalnya perasaan tentang kehilangan seseorang atau sesuatu yang dicintainya.

*Menurut Sigmund Freud, kecemasan dibagi menjadi tiga macam, yakni :
A. Kecemasan obyektif/kenyataan
Kecemasan obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan sesorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada di dekat dengan benda- benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya. Misalnya, ketakuatn terhadap kegelapan mungkin merupakan pembawaan dari generasi sebelumnya.
Rasa ketakutan atau kecemasan ini lebih mudah diperoleh selama masih bayi atau kanak- kanak, karena organisme yang masih muda lemah dalam menghadapi bahaya- bahaya dari luar dan sering kali dikuasai oleh ketakutan egonya belum berkembang sampai titik, dimana organisme dapat menguasai rangsangan- rangsangan yang jumlahnya berlebihan. Itulah sebabnya kita perlu melindungi anak yang masih kecil terhadap pengalaman- pengalaman traumatic (pengalaman kecemasan).
B. Kecemasan neurotis (saraf)
ditimbulkan oleh suatu pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Kecemasan neurotis selalu berdasarkan kecemasan tentang kenyataan, dalam arti kata bahwa seseorang harus menghubungkan suatu tuntutan naluriah dengan bahaya dari luar sebelum ia belajar merasa takut terhadap naluri- nalurinya. Kecemasan neurotis dapat dibedakan dalam tiga bentuk:
1. Bentuk kecemasan yang berkisar dengan bebas dan menyesuaikan dirinya dengan segera pada keadaan lingkungan yang kira- kira cocok. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Sifat khusus dari pobia adalah bahwa, intensitif ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari objek yang ditakutkannya. Misalnya, seorang gadis takut memegang benda yang terbuat dari karet. Ia tidak mengetahui sebab ketakutan tersebut, setelah di analisis; ketika masih kecil dulu ia sering diberi balon oleh ayahnya, satu untuk dia dan satu untuk adiknya, sehingga ia mendapatkan hukuman yang keras dari ayahnya. Hukuman yang didapatnya dan perasaan bersalah menjadi terhubung dengan balon karet.
3. Reaksi gugup atau setengah gugup, reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa adanya provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan untuk membebaskan seseorang dari kecemasan neurotis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh dia. Meskipun ego dan super ego melarangnya.
C. Kecemasan moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang . Tiap pribadi memiliki bermacam macam emosi antar lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, dan lain lain. Sifat sifat seperti itu adalah sifat sifat yang tidak terpuji , bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa .
Misalnya sesorang yang mersa dirinya kurang ganteng, maka dalam pergaulan ia terbatas kalau ia tidak tersisihkan, sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan kawannya lebih dinilai sebgai lawan. Ketidakmampuannya menyamai kawan kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.

2. SEBAB-SEBAB ORANG GELISAH
ada beberapa macam sebab-sebab orang gelisah, antara lain :
a) Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran ( yang telah dilakukan )
b) Gelisah terhadap hasil kerja ( tidak memenuhi kepuasan spiritual)
c) Takut akan kehilangan milik ( harta dan jabatan )
d) Takut menghadapi keadaan masa depan ( yang tidak disukai )

3. USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kegelisahan ini peratama-tamaharus mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikaptenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yangpaling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berdoa dan berserah diri kepada Tuhan yang maha esa karena dialah yang maha pengerti dan mahakuasa diatas segala-galanya.

4. KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. Kataasing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan daripergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal-hal yangberkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diriseseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orang, dan sombong.

5. KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepianberarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian.Karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dankasus penyebabnya.
Bermacam-macam penyebab terjadinya kesepian. Salah satunya frustasi. Dalam hal itu,orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan lebih senang hidup sendiri. Orang yang frustasi itu bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berhargadibanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu mengakibatkan kesepian.

6. KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas.
Contohnya, jika Anda tidak tahu apakah besok hujan, maka Anda mengalami ketidakpastian. Bila Anda menerapkan kemungkinan ini pada hasil memungkinkan yangmenggunakan perkiraan cuaca ataupenilaian kemungkinan terkalibrasi,Anda telahmemperkirakan ketidakpastian.
Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Dalam berpikir, manusia selalu menerima rangsang-rangsang lain, sehingga jalanpikirannya menjadi kacau oleh rangsang-rangsang baru. Kalau toh ia dapat berpikir baik akanmemakan waktu yang cukup lama dan sukar.

7. USAHA-USAHA MENGATASI KETIDAKPASTIAN
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Andaikata penyebab sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maim jalan yang paling baik bagi penderita ialah diajak atau pergi sendiri ke psikolog.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakpastian yakni bersiap-siap terlebih
dahulu, merencanakan segala sesuatunya dengan matang, dan juga berdoa agar apa yang
diinginkan tercapai.

(Sumber :
– Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar (IBD) Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji. Penerbit Gunadarma.

1. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagianhidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab, perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB.
Manusia berjuang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan adapun untuk kebutuhanorang lain. Dalam usahanya setiap manusia menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan dan membantunya yaitu kekuasaan tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itudapat di bedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuat nya. Berikut ini merupakan beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :

A. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri itu menuntut kesadaran akan diri kita untuk memenuhi kewajiban sendiri dan mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Apayang telah kita lakukan harus menerima resikonya sendiri.
B. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawabkepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejaterahaan ,keselamatan,pendidikan dan kehidupan. Sebagai anggotakeluarga kita harus saling menjaga nama baik keluarga dengan sikap dan perbuatan yang kitalakukan di dalam kehidupan bermasyarakat.
C. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena manusiakedudukannya sebagai makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain maka kita harusberkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Berinteraksi didalam suatu kehidupan masyarakatsangat dibutuhkan karena itu bisa membuat kita saling mengenal satu dengan yang lainnya.
D. Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa tiap manusia, tiap individu adalah suatu warga negara.Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yangdi buat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itusalah maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara atas apa yang telah ia perbuat. Kita harusmenjaga nama baik bangsa dan negara kita sendiri dengan prestasi-prestasi anak bangsa.
E. Tanggung Jawab Terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisi kehidupan manusia agar tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman tuhan yang dituangkan dalamberbagai kitab suci melalui berbagai macam jenis agama. Menerima hukuman di akhirat nantiatas apa yang telah kita lakukan selama hidup didunia ini.

3. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN.
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian danpengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.

A. Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran dan pendapat sebagai perwujudan kesetiaan, atau suatu kesetiaan yang di lakukan dengan ikhlas.Pengabdian itu ada hakekatnya yaitu rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras seharianpenuh itu untuk mencukupi kebutuhannya. Lain halnya jika kita hanya membantu teman dalamkesulitan mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya sebuah bantuan saja.
Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepadakeluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara.
Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dantidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengantidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu pengebdian juga dapat dilakukan dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi perintahorang tua dan membantu mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah.
Pengabdian kepada Tuhan adalah yang paling utama. Karena manusia adalah ciptaanTuhan kta dapat melakukan pengabdian kepada-Nya dengan cara rajin beribadah, mengamalkanperbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya.
Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban bagi setiap warga negara.Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk bekerja,membayar pajak pun termasuk pengabdian kita terhadap Negara.

B. Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengharapkan suatu imbalan maupun pamrih dari orang lain.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karenaadanya pengabdian tentu ada pengorbanannya. Antara sesama kawan sulit di katakannyapengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatnya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa bentuk hartabenda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebihbanyak menunjukan kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran ,perasaan, tenaga, biaya,dan waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut suatu pengorbanan, tetapi pengorbanan belumtentu menuntut suatu pengabdian.

(Sumber :
– Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar (IBD) Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji. Penerbit Gunadarma

1. PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakandiartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ektrem yang terlalu banyak dan terlalusedikit. Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupamenjalankan kewajiban.
Keadilan oleh plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalahorang yang mampu mengendalikan diri, dan perasaannya di kendalikan oleh akal. Banyak sekaliilmuwan yang mengartikan keadilan, namun pada dasarnya, inti dari pendapat-pendapat mereka itu memiliki kesamaan yaitu, adil adalh sebuah sikap atau perbuatan yang bersifatmerata, maksudnya dalam kedua belah pihak memperoleh hak-haknya setelah menjalakankewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

2. KEADILAN SOSIAL
Berbicara tentang keadilan, Anda tentu ingan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pancasila berbunyi : “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan atau ketidak adilan setiap hari. Oleh sebab itu, keadilan dan ketidakadilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan,seperti drama, puisi, novel, musik dan lain-lain.

3. BERBAGAI MACAM KEADILAN
a. Keadilan Legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum darimasyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Pendapat Plato itu disebut keadilanmoral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.

b. Keadilan distributif
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

c. Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

4. KEJUJURAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kelurusan hati atau ketulusan hati, yang
maksudnya ati dan perasaan yang ada pada diri manusia memiliki nilai yang baik. Menurut
M.Alamsyah (1986: 83) dalam bukunya Budi Nurani, Filsafat Berfikir, menyatakan bahwa kejujuran sangat erat hubungannya dengan masalah nurani. Menurutnya nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia.
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalahkenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yangberarti bahwa apa yang dikatakan haruis sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau perbuatan.
Kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nurani. Jujur jugaberarti seseorang bersih hati dari perbuatan- perbuatan yang dilarang oleh agama dan hokum, jujur berati pula menepati janji , baik yan telah terlahir dalam kata-kata maupun yang masihdidalam hati (niat). jadi seseorang yang tidak menepati niat mendustai dirinya sendiri.

5. KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama puladengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau,orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungantanpa bertenaga dan usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan keuntungan di sini adalah keuntungan, yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan, meskipun oranglain menderita karenanya.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah. tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoiTuhan.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

6. PERHITUNGAN ( HISAB) DAN PEMBALASAN
Di negara kita ada suatu lembaga khusus yang menangani kejahatan yaitu POLISI, disinipolisi akan menyelidiki, dan mengungkap berbagai macam kasus kejahatan yang di lakukan olehorang-orang yang tidak bertanggung jawab, dan yang selanjutnya akan diserahkan kepengadilan untuk diproses menurut UUD.
Dalam islam kita kenal yaitu Yaumul hisab yaitu hari perhitungan segala amal danperbuatan kita semasa hidup kita didunia. disini manusia yang telah meninggal akan di hitungsemua amal baik dan buruknya jika amal baiknya lebih banyak maka iya akan masuk surga dan jika amal buruknya jauh lebih banyak maka akan masuk neraka. dan di neraka inilah segalaperbuatan jahat manusia di dunia akan di balas sesuai dengan banyaknya kejahatan mereka didunia.

7. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Ada peribahasa berbunyi “Daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “Jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik” Ada pula pesan orang tua “Jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kamu anggap tidak baik!” Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga. Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau bisa dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodratnya manusia, yaitu:
a) Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral.
b) Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Akhlak berasal dari bahasa Arab akhlaq bentuk jamak dari khuluq dan dari akar kata ahlaq yang berarti penciptaan. Oleh karena itu, tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia. /untuk itu, orang harus bertingkah laku dan berbuat sesuai dengan ahlak yang baik.
Ada tiga macam godaan, yaitu derajat/pangkat, harta dan wanita. Bila orang tidak dapat menguasai hawa nafsunya, maka ia akan terjerumus kejurang kenistaan, karena untuk memiliki derajat/pangkat,harta dan wanita itu dengan mempergunakan jarak yang tidak wajar. Jalan itu antara lain, fitnah, membohong, suap, mencuri, merampok dan menempuh semua jalan yang diharamkan.
Hawa nafsu dan angan-angan bagaikan sungai dan air. Hawa nafsu yang tak tersalurkan melalui sungai yang baik, yang benar, akan meluap kemana-mana yang akhirnya sangat berbahaya. Menjerumuskan manusia ke lumpur dosa.
Ada godaan halus, yang dalam bahasa jawa, adigang, adigung, adiguna, yaitu membanggakan kekuasaan, kebesarannya, dan kepandaiannya. Semua itu mengandung arti kesombongan. Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir. Melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah, berbuat budi darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh rasa kasih sayang, tanpa pamrih, Takwa kepada Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil, dan budi luhur selalu dipupuk.

8. PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia.
Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

(Sumber :
– Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar (IBD) Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji. Penerbit Gunadarma
https://www.google.co.id/#hl=id&safe=off&sclient=psy-ab&q=perhitungan+(hisab)+dan+pembalasan&oq=perhitungan+(hisa&gs_l=hp.3.0.0i30l4j0i5i30l6.2286533.2296860.2.2299345.28.20.0.6.6.1.864.2589.0j5j2j0j1j0j1.9.0…2.0…1c.1.HjA9JIRO8sM&psj=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=86996a18ee8a6538&bpcl=37189454&biw=1816&bih=983

1. PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup.Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikanpenderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsitsebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yangdiberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasatidak sadar dari manusia waktu tidur.

2. SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani jasmani atau siksaan jiwaatau rohani akibat siksaan timbullah penderitaan. Siksaan bersifat psikis, kebimbangan,kesepian, dan ketakutan. Berbicara tentang siksaan, maka terbayang pada ingatan kita tentangneraka dan dosa dan akhirnya firman Tuhan dalam kitab suci. Seperti kita maklumi di dalamkitab suci terdapat banyak sekali surat dan ayat yang membicarakannya tentang siksaan ini.Berbicara tentang siksaan terbayang dibenak kita sesuatu yang sangat mengerikan bahkanmungkin mendirikan bulu kuduk kita, siksaan itu berupa penyakit, siksaan hati, siksaan badanoleh orang lain dan sebagainya. Siksaan manusia ini ternyata juga menimbulkan kreativitas bagiyang pernah mengalami siksaan atau orang lain yang berjiwa seni yang menyaksikan baik langsung ataupun tidak langsung.
Tiga Siksaan Bersifat Psikis :
• Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
• Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
• Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Banyak sebab membuat manusia menjadi/ merasa takut , antara lan :
a. Claustrophobia dan agoraphobia Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada ditempat terbuka.
b. Gamang merupakan ketakutan yang disebabkan bila seseorang berada ditempat yang tinggi. Misalnya seseorang melewati jembatan yang sempit kemudian dibawahnya air yang mengalir, sehingga akan timbul ketegangan pada diri seseorang tersebut.
c. Kegelapan merupakan suatu ketakutan bila ia berada ditempat yang gelap. Sebab ada dalam pemikirannya yang akan muncul ialah setan, pencuri. Orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidurnya selalu dinyalakan lampu yang terang.
d. Kesakitan merupakan ketakuta yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi atau disuntik sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi atau jarum suntik ditusukkan ketubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan rasa kesakitan.
e. Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang yang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Misal; seseorang yang patah hati, dan tidak mudah untuk bercinta kembali. Karena takut kegagalan dalam bercinta menimpa dirinya kembali.

3. KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
* Gejala Seseorang yang Mengalami Kekalutan Mental :
• Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
• Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
* Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan :
• Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
• Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
• Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
* Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental :
• Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
• Terjadinya konflik sosial budaya
• Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
* Proses-proses Kekalutan Mental :
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
A. Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
B. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
C. Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
D. Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
E. Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
F. Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
G. Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.

4. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, balk bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneniskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alarn lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Manusia hanya merencanakan dan Tuhan yang menentukan. Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam lingkungan, masyarakat dengan waspada dandisertai doa kepada tuhan agar terhindar dari bahaya dan malapetaka

5. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN

Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu sangat besar. Halini dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Penciptaan bom atom, reaktornuklir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang terjadinya penderitaan manusia.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai adalah kecelakaan, bencanaalam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dansebagainya bisa membuat manusia menderita karena bencana tersebut.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar kacadan berbagai media lainnya. Berita-berita tersebut ditayangkan dimaksudkan agar semua orangyang menyaksikan tau melihat ikut merasakan penderitaan sesamanya. Dengan demikiandiharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuandari para dermawan untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan dari musibah tersebut.Bantuan bisa datang secara perseorangan atau kelompok atau bisa juga dari sebuah oraganusasitertentu.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada masyarkan luas. Dengan demikian masyarakat dapat dengan segerameliai untuk menentukan sikap antara manusia terutama yang bersimpati. Tetapi tidak kalahpentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya, sehingga para pembaca,penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

6. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnyapenderitaan, maka penderitaan dapat diperinci sebagai berikut :

a) Penderitaan yang timbul karena perbuatan manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalamhubungan sesama manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk.Nasib buruk ini dapat memperbaiki nasibnya.
Perbedaan nasib buruk dan takdir. Takdir merupakan ketentuan yang telah di buat olehTuhan, dan manusia memiliki takdirnya masing-masing. sedangkan nasib buruk itu manusiapenyebabnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menderita misalnya:
• Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas jikamajikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh Pengadilan Negri Surabayasupaya perbuatan itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasdakan penderitaan, sedngkanpembantu yang telah menderita itu dipulihkan.
• Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampaimengakibatkan kematian, sudah pantas jika dijatuhi hukuman oleh pengadilan Negri JakarataPusat supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan.
• Perbuatan buruk pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalampuisinya “Bersatulah Pelacur-pelacur Kota Jakarta” perbuatan buruk yang merendahkanderajad kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. KaryaRendra ini dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu denganmengkombinasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu kota itu.Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia,
Tetapi manusia tidak menyadari hal ini, Mungkin kesadaran itu timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita misalnya :

1.Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung selatan bermula dari penghunian liar dihutanlindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia-manusia penghuni liaritu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang hilanh/musnah. Segenap lapisanmasyarakat, pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban daripenderitaan ini.

2.Perbuatan lalai mungkin kurang kontero terhadap tanki-tanki penyimpanan gas-gas beracundari perusahaan “Union Carbide” di India. Gas-gas beracun dari tangki penyimpanan bocormemenuhi dan mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghunidaerah itu mati lemas dan mengalami cacat. Inilah penderitaan manusia karena perbuatanlalai dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia bertanggung jawab untuk memulihkanpenderitaan manusia disitu.

b) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat atau siksaan / azab Tuhan. Namunkesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaanitu. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitadapat diungkapkan berikut ini :
a. Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Iadisekolahkan, karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di Universitas danakhirnya memperoleh gelar Doktor di Universitas Dsabone Perancis. Dia adalah Prof. DRThaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
b. Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini. Bertahu-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan memeliharanya, dan ia dikucilkan.Berkat kesabaran dan pasrah kepada Tuhan, sembuhlah ia dan tampak lebih muda, sehinggaistrinya tidak mengenalinya lagi. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidupkesetiaan, kesabaran, tawakal, percaya, pasrah, tetapi juga sikaphidup yang lemah sepertikesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama.

7. PENGARUH PENDERITAAN

Seseorang yang mengalami penderitaan biasanya akan menimbulkan sikap yang kurangwajar atau negatif, karena pada saat seseorang terkena suatu musibah mereka menganggapbahwa ini adalah suatu hal yang tidak mereka kehendaki atau inginkan sikap yang timbulbiasanya keputusasaan, kecewa, marah, menyesal dan lain-lain. Selain itu seseorang juga dapatmenjadi pribadi yang kurang baik dilingkungannya karena pengaruh-pengaruh tehadap dirinyayang kurang baik disaat dia mengalami suatu musibah.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukanrangkaian penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.Depresi juga salah satu pengaruh dari penderitaan , karena begitu banyak sekali tekanan-tekanan yang menuju kepada seseorang saat terkena musibah misalnya seseorang yang dipecatdari perusahaanya tempat dia bekerja sudah pasti orang tersebut mengalami tekanan yang sangat berat karena tidak bisa memberikan nafkah lagi bagi sang istri, orang yang depresi cenderung untuk tidak ingin melakukan kegiatan seperti biasanya karena sudah dilingkupi keputusasaan yang begitu besar. Orang-orang disekitarnyalah yang dapat membangkitkan semangatnya disamping selalu berserah diri dan selalu berdoa.
Selain sikap yang negatif ada juga sikap yang positif yang akan ditimbulkan daripengaruh penderitaan misalnya apabila seseorang mendapatkan suatu cobaan yang berat orangtersebut malah bersyukur karena itu mungkin peringatan atau teguran dari Tuhan yang maha esaterhadap dirinya dan itu dapat menjadi ajang instropeksi diri apa saja selama ini yang kitaperbuat sudah sesuai dengan perintahNya atau belum. Sesungguhnya apa yang terjadi di mukabumi ini mencerminkan dari mahkluk hidup yang ada di bumi apakah mereka sudahmelaksanakan perintahNya dan menjauhi segala larangaNya.

(Sumber :
Buku MKDU Ilmu Budaya Dasar (IBD) Oleh : Widyo Nugroho, Achmad Muchji. Penerbit Gunadarma